Senin, Juli 14

0
BUAH TERLARANG

Senin, Juli 14

Share this history on :


Sering ku berkhayal
Akan keberadaan cinta yang tulus mencintaiku
Sebelum akhirnya kesadaran membangunkanku
Tentang kenyataan hari ini, hari-hari lalu
Sejak itulah khayalan menjauhiku

Aku mulai sering bermimpi
Cinta mendatangiku pada malam-malam basah
Tapi bukan untuk mencintaiku
Melainkan memintaku untuk menjauhinya

“Bagiku, kau terlarang!”

Tak perlu guru agar dapat mencintai
Pun dicintai oleh orang yang kaucintai
Karena kemanusiawian telah menisbatkan wewangiannya hingga candu-candu itu dipenuhi puja dan puji

Sendiri aku terpaku
Menunggu kehadiran cinta
Berharap hujan akan mengantarkannya untukku
Biar hilang kegersangan rindu dan lautan angan dapat kembali teduh

Berhari-hari hujan tak datang
Aku pun bertekad untuk tidak lagi bermimpi
Agar suara-suara cinta tidak lagi mengolok-olokku
Kubaringkan tubuh menyambut pagi
Berharap agar matahari menghangatkan hati dan pikiran
Sebelum tangis menohok relung-relungnya yang seharusnya terwarnai cinta

Malam pun tak pernah sudi digantikan oleh pagi
Seolah tahu, bahwa pagi kini menjadi penting bagiku
Kegelapan telah menelan hampir seluruh kesadaranku
Membawa angan akan kebahagiaan bersama cinta kina jauh dari peluk pikirku
Kelu itu pun sempurna memerah
Saat detik terakhir napas, kutahu cinta telah menikamku dalam sepi


Mei, 2008


0 comments:

Posting Komentar

 

ADVERTISEMENTS

Subscribe Archive News

Segera konfirmasi email anda agar saya bisa mengirimkan Artikel terbaru gratis ke email anda.

Arhive News Merupakan Sebuah Blog Yang dibuat oleh SIAF, tujuannya adalah ingin berbagi informasi terbaru di dunia online, jangan lupa tinggalkan kesan pesan anda di blog sederhana ini salam hangat dari saya.