PADA 1 Desember kemarin, kita semua merayakan Hari AIDS se dunia. Berbagai organisasi kesehatan, LSM dan lembaga kemahasiswaan juga turut andil dalam memperingati Hari AIDS tersebut. Seperti diketahui bersama, permasalahan HIV dan AIDS bukan saja menjadi masalah nasional akan tetapi sudah menjadi masalah global karena lebih dari 40 juta jiwa manusia di dunia hidup dengan virus mematikan itu.
Di Indonesia sendiri, tidak ada provinsi yang dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS. Bahkan diperkirakan saat ini HIV dan AIDS sudah menjangkit di lebih dari separuh kabupaten/kota di seluruh tanah air.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.
Selaku remaja, sudah saatnya kita membuka wawasan tentang bahaya HIV/AIDS. Jangan lagi menganggap permasalahan ini sebagai hal yang tabu untuk dibahas. Perlu kita ketahui bersama AIDS mudah tertular, kebanyakan orang terinfeksi lewat transfusi darah yang sudah tercemar HIV semisal penyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato dan alat facial wajah.
Selain itu, AIDS juga dapat menular lewat hubungan seksual tanpa pengaman serta melalui air susu ibu. Untuk mencegah tertular, jangan lupa selalu gunakan selalu jarum suntik yang steril, menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan HIV).

0 comments:
Posting Komentar