Selasa, September 7

0
Tidur Kurang, Buruk Bagi Diet Remaja

Selasa, September 7

Share this history on :

Remaja yang tidur kurang dari delapan jam pada malam minggu bisa memicu obesitas. Kurang tidur bisa memicu perubahan kronis dari makanan.

Para peneliti AS mengatakan, tidur terlalu sedikit dapat mengakibatkan perubahan kronis dalam makanan dan bisa meningkatkan risiko obesitas, terutama pada anak perempuan.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun temuan baru ini menunjukkan asal kalori ekstra itu.

Meningkatkan asupan makanan berlemak, yang biasanya tinggi kalori, dapat meningkatkan asupan kalori secara keseluruhan setiap hari. Dan jika itu terjadi secara rutin, dapat mengakibatkan kelebihan lemak.

"Demonstrasi pola diet kronis diubah pada remaja yang tidur lebih singkat dengan memberikan wawasan tentang mengapa tidur yang lebih singkat terkait obesitas dalam penelitian eksperimental dan observasional sebelumnya," kata Dr Susan RedLine dari Brigham and Women's Hospital dan Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston. Studi juga muncul dalam jurnal Sleep.

Redline dan rekan-rekannya meneliti 240 remaja berusia 16-19 yang mengambil bagian dalam studi tentang tidur. Waktu tidur mereka dimonitor di rumah dengan alat di pergelangan tangan dan asupan makanan diukur dengan wawancara yang dilakukan oleh staf terlatih.

Mereka menemukan fakta bahwa remaja yang tidur kurang dari delapan jam pada malam minggu mengonsumsi 2,2% lebih banyak kalori dari lemak dan 3,0% lebih sedikit kalori dari karbohidrat dari remaja yang tidur delapan jam atau lebih.

"Peningkatan konsumsi lemak relatif di antara tidur lebih pendek sebesar 2,2% per hari kronis dapat memberikan kontribusi terhadap kenaikan kumulatif konsumsi energi yang akan diharapkan dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kardiovaskuler," kata RedLine dalam sebuah pernyataan.

Tapi risiko dapat dengan mudah di balik.

Tim peneliti menemukan fakta bahwa setiap jam tidur tambahan menurunkan kemungkinan mengonsumsi kalori dalam jumlah tinggi dari makanan ringan dengan rata-rata 21%.

Anehnya, ketika melihat dari sisi gender, mereka menemukan hasil secara statistik signifikan pada gadis, tapi tidak pada anak laki-laki.

Meskipun tidak jelas mengapa, tim mengatakan mungkin bahwa gadis remaja lebih cenderung beralih ke makanan untuk alasan emosional daripada anak laki-laki. Tetapi soal ini masih perlu dipelajari lebih lanjut.

Hanya 34% dari remaja dalam penelitian ini tidur selama rata-rata delapan jam atau lebih. Menurut American Academy of Sleep Medicine, remaja membutuhkan setidaknya 9 jam tidur untuk beristirahat.



0 comments:

Posting Komentar

 

ADVERTISEMENTS

Subscribe Archive News

Segera konfirmasi email anda agar saya bisa mengirimkan Artikel terbaru gratis ke email anda.

Arhive News Merupakan Sebuah Blog Yang dibuat oleh SIAF, tujuannya adalah ingin berbagi informasi terbaru di dunia online, jangan lupa tinggalkan kesan pesan anda di blog sederhana ini salam hangat dari saya.