Minggu, Juni 15

0
Mengubah Pacaran Jadi Perkawinan

Minggu, Juni 15

Share this history on :


ADA TIGA kekuatan perempuan untuk memainkan konsep tarik ulur, yaitu kewenangan untuk memilih, tampil, dan menghanyutkan. Jika perempuan ingin memberdayakan dirinya selama berpacaran, tiga kekuatan tersebut akan bermanfaat dalam membina hubungan antara lelaki dan perempuan. Ketiganya menjadi strategi yang baik untuk menjalin cinta dengan lelaki, dan memaksa lelaki untuk memperlihatkan dirinya yang sebenarnya.

Penulis buku "the Male Brain" menjelaskan, sebagai manusia, intuisi pribadi kita adalah penuntun terbaik untuk menjalin cinta yang langgeng. Tidak setiap kecenderungan biologis harus diikuti oleh perempuan atau lelaki untuk hidup bahagia dengan pasangannya. Setiap orang bebas memilih selera dengan pemahamannya tentang kecenderungan-kecenderungan biologis kita. Adalah benar bahwa kita membutuhkan seks dan cinta, juga benar bahwa kita perlu mengubah pacaran jadi komitmen dan kemudian perkawinan.


Menurutnya, pacaran yang berlangsung lebih dari satu atau dua tahun sering kali memasuki masa "komitmen", masa transisi dari kata-kata " Kukira aku mencintaimu" atau "Aku tahu aku mencintaimu". Kata-kata yang disebut terakhir inilah yang dibutuhkan oleh perkawinan yang langgeng. Pada masa transisi ini, sebagian hasrat lelaki dan perempuan tetap bertahan, tetapi sebagian lainnya berubah jadi sesuatu yang lain. Yakni sesuatu yang hanya mungkin jika mereka membuat komitmen yang jelas dan kuat, dan kemungkinan-kemungkinan baru untuk hidup sebagai pasangan suami istri. (tty/0Z)

Credit Foto: Corbis


0 comments:

Posting Komentar

 

ADVERTISEMENTS

Subscribe Archive News

Segera konfirmasi email anda agar saya bisa mengirimkan Artikel terbaru gratis ke email anda.

Arhive News Merupakan Sebuah Blog Yang dibuat oleh SIAF, tujuannya adalah ingin berbagi informasi terbaru di dunia online, jangan lupa tinggalkan kesan pesan anda di blog sederhana ini salam hangat dari saya.