Kenapa Tuhan memberikan kelemahan pada manusia di samping juga memberi kelebihan? Dengan logika yang positif, kita dapat mengatakan bahwa kelemahan itu diberikan agar :
Pertama, supaya manusia tetap merasa butuh pada orang lain, andaikan manusia sudah kehilangan perasaan butuh pada orang lain ini, kemungkinan besar manjadi sombong, menjadi semena-mena, menjadi egois, dan lain-lain. Wong sudah dikasih kelemahan saja terkadang masich muncul sifat-sifat jelek seperti ini…..dalam pembelajarannya dapat dikatakan
karena dirinya sendiri “.
- Acquaintance relationship (kenalan biasa).
- Role relationship (hubungan berdasarkan peranan, misalnya: mitra bisnis, atasan-bawahan, dst).
- Friendship Relationship (pertemanan).
- Deep Relationship or Intime relationship (hubungan emosional).
Manusia tidak diberi keleluasaan memprediksi masa depan seratus persen, tidak diberi kebebasan memilih konsekuensi, atau tidak diberi power absolut oleh Tuhan. Ini semua dimaksudkan agar terjadi pola kehidupan yang mengindahkan tatanan Tuhan, menaati hukum-hukum Tuhan, atau pasrah pada Tuhan (Bedakan antara pasrah pada Tuhan dan pasrah pada Realitas).
S = Spesific
Spesifik adalah jelas, utuh dan berbentuk sebuah kesimpulan tunggal di kepala kita. Ibarat kit menendang bola, sasaran spesifik adalah gawang. Meskipun kita semua punya keinginan atau ide tetpi belum tentu keinginan itu jelas. Banyak orang ingin kaya tetapi tidak diketahui dengan jelas menjadi apa supaya bisa membuat dirinya kaya, melakukan apa yang membuat dirinya menjadi kaya. Ceklah keinginan anda apakah itu sudah benar-benar jelas dikepala atau belum. Kalu masih buyar, sering bongkar pasang, sering anda lupakan, berarti keinginan itu belum jelas.
Godaan yang sering mengalahkan orang-orang yang belum jelas keinginannya adalah mudah tergiur dengan apa yang didapatkan orang lain, ingin seperti orang lain, bongkar pasang keinginan, disamping itu juga kurang menerapkan tehnologi “Menggali Sumur”: menggali untuk menemukan sumber mata air dari lobang yang sudah kita gali”.
Measurable adalah memiliki ukuran yang berbentuk padanan fisik. Ini berguna untuk memudahkan pengukuran apakah keinginan kita sudah terwujud atau belum.
Ukuran ini tentu berbeda-beda tergantung apa yang kita inginkan. Karena itu, tentukan yang ukurannya pas atau cocok dengan kemampuan anda hari ini. Berapa jumlah uang yang anda inginkan untuk menjadi kaya? Rumah seperti apakah yang anda inginkan untuk bisa disebut kaya? Jabatan apa yang anda inginkan untuk bisa disebut terhormat? Keahlian apa yang anda miliki untuk bisa disebut terhormat? Kebaikan apa yang anda lakukan untuk bisa disebut soleh? Dan seterusnya…. Sekali lagi, tentukan menurut ukuran pemikiran anda.
A = Attainable
Attainable adalah memiliki kelayakan yang rasional untuk dicapai. Sasaran yang kita inginkan hendaknya secara logis bisa dicapai. Bagaimana menilai apakah sasaran itu sudah attainable atau belum? Kita bisa menggunakan pengetahuan atau pengalaman. Pengetahuan disini adalah pengetahuan kita tentang diri kita. Pengalaman disini adalah apa yang kita lakukan atas hidup kita. Kalu kita sudah sampai pada langkah anak tangga ketiga tentu sangat masuk akal kalau kita punya keinginan untuk naik ke tangga keempat. Tetapi sangat tidak masuk akal untuk menargetkan naik ke anak tangga ke enamblas langsung….step by step (melalui proses lah…).
Relevant adalah memiliki tingkat relevansi yang tinggi dengan keadaan diri kita. Jika anda hari ini sedang menyelesaikan Tugas Akhir di bidang pendidikan, tentung sangat relevan kalu anda berkeinginan untuk menjadi guru, instruktur atau jabatan-jabatan yang semisal dengan itu.
Pertama untuk membangkitkan motivasi dari dalam diri kita. Kalau kita punya keinginan yang kita rasakan benar-benar punya nilai tinggi bagi kita, tentu perjuangan kita akan jauh lebih gigih untuk mencapainya. Kedua untuk memudahkan proses atau langkah. Kalau kita menginginkan sesuatu relevansinya jauh dengan kedaan kita hari ini, bukan berarti keinginan itu tidak mungkin kita capai. Mungkin sich…mungkin, hanya saja prosesnya akan lebih sulit dibanding dengan kalu kita menginginkan sesuatu yang relevansinya dekat dengan kita.
Time Scale adalah memiliki jenjang waktu (tahapan) untuk mencapainya, bukan sekaligus atau sekali jadi, kecuali untuk saran-sasaran yang memang mutlak harus dicapai sekaligus. Semakin bagus cara yang kita pakai, semakin cepatlah usaha kita. Semakin banyak keahlian yang kita kuasai, semakin cepatlah usaha kita.
*) dari berbagai sumber
0 comments:
Posting Komentar