
Gemuk pertanda makmur? Ah siapa bilang. Gemuk itu tak selalu identik dengan makmur apalagi sehat. Lihat saja beberapa selebriti Indonesia yang tak berusia panjang akibat kegemukan atau obesitas. Bahkan para pegulat sumo di Jepang yang tubuhnya gemuk-gemuk, usianya jarang ada yang mencapai 40 tahun. Mengerikan bukan?
Kegemukan pada seseorang justru semakin meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit dan gangguan kesehatan pada tubuh. Ingin tahu apa saja penyakit yang menjadi ancaman si gendut? Berikut ini daftarnya:
Penyakit jantung dan darah tinggi (hipertensi)
Tahukan Anda, tubuh gemuk membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja jantung sudah diluar batas kemampuannya maka terjadilah gagal jantung. Tanda-tandanya,
Kegemukan pada seseorang justru semakin meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit dan gangguan kesehatan pada tubuh. Ingin tahu apa saja penyakit yang menjadi ancaman si gendut? Berikut ini daftarnya:
Penyakit jantung dan darah tinggi (hipertensi)
Tahukan Anda, tubuh gemuk membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja jantung sudah diluar batas kemampuannya maka terjadilah gagal jantung. Tanda-tandanya,
napas sesak dan timbulnya bengkak pada tungkai. Selain itu juga, pada tubuh yang gemuk, pembuluh darah dapat menyempit akibat jepitan timbunan lemak. Bayangkan saja, sudah gemuk menderita hipertensi pula. Akibatnya timbul penebalan pada dinding bilik jantung dengan disertai kekurangan oksigen. Kondisi inilah yang membuat datangnya gagal jantung datang lebih cepat.
Terganggunya fungsi paru-paru
Timbunan lemak pada tubuh gemuk dapat menekan saluran pernapasan. Ini bisa menyebabkan terjadinya, henti napas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga dan berujung dengan kematian.
Diabetes dan kolesterol
Kegemukan atau obesitas dapat menyebabkan timbulnya gangguan fungsi insulin pada pengidapnya, akibat orang gemuk rentan sekali menderita diabetes. Gangguan fungsi insulin ternyata juga mengakibatkan gangguan metabolisme lemak. Sehingga meningkatkan kadar kolesterol total, yaitu kolesterol LDL atau kolesterol jahat dan trigliserida. Dan menurunnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Meningkatnya kadar kolesterol jahat disertai penurunan kadar kolesterol baik dapat berujung terbentuknya kerak dalam pembuluh darah (arterosklerosis). Arterosklerosis inilah yang akan memperkecil diameter pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
Gangguan persendian
Obesitas membuat kerja persendian menjadi berat. Sebab fungsi persendian itu sendiri adalah sebagai penyangga tubuh. Tak heran jika orang gemuk selalu mengeluhkan nyeri sendi yang tak kunjung sembuh. Jika dibiarkan, maka si gemuk akan menderita peradangan persendian atau osteoartritis. Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada sendi, diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan. Kondisi paling parah adalah penderita tidak sanggup berjalan lagi.
Gangguan sistem hormonal
Kegemukan atau obesitas ternyata juga mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dan gangguan siklus menstruasi. Hasil penelitian juga menunjukkan, pada perempuan yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan risiko timbulnya kanker rahim (endometrium) dan kanker.
Nah, agar bisa dikatakan hidup makmur Anda tak harus bertubuh gemuk kan? Sebab, memiliki tubuh yang sehat dan jauh dari penyakit sudah merupakan kemakmuran yang tak terhingga....
Terganggunya fungsi paru-paru
Timbunan lemak pada tubuh gemuk dapat menekan saluran pernapasan. Ini bisa menyebabkan terjadinya, henti napas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga dan berujung dengan kematian.
Diabetes dan kolesterol
Kegemukan atau obesitas dapat menyebabkan timbulnya gangguan fungsi insulin pada pengidapnya, akibat orang gemuk rentan sekali menderita diabetes. Gangguan fungsi insulin ternyata juga mengakibatkan gangguan metabolisme lemak. Sehingga meningkatkan kadar kolesterol total, yaitu kolesterol LDL atau kolesterol jahat dan trigliserida. Dan menurunnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Meningkatnya kadar kolesterol jahat disertai penurunan kadar kolesterol baik dapat berujung terbentuknya kerak dalam pembuluh darah (arterosklerosis). Arterosklerosis inilah yang akan memperkecil diameter pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
Gangguan persendian
Obesitas membuat kerja persendian menjadi berat. Sebab fungsi persendian itu sendiri adalah sebagai penyangga tubuh. Tak heran jika orang gemuk selalu mengeluhkan nyeri sendi yang tak kunjung sembuh. Jika dibiarkan, maka si gemuk akan menderita peradangan persendian atau osteoartritis. Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada sendi, diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan. Kondisi paling parah adalah penderita tidak sanggup berjalan lagi.
Gangguan sistem hormonal
Kegemukan atau obesitas ternyata juga mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dan gangguan siklus menstruasi. Hasil penelitian juga menunjukkan, pada perempuan yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan risiko timbulnya kanker rahim (endometrium) dan kanker.
Nah, agar bisa dikatakan hidup makmur Anda tak harus bertubuh gemuk kan? Sebab, memiliki tubuh yang sehat dan jauh dari penyakit sudah merupakan kemakmuran yang tak terhingga....
0 comments:
Posting Komentar