Minggu, Oktober 19

0
Pneumonia makin mengancam anak

Minggu, Oktober 19

Share this history on :


Besarnya angka kejadian penyakit pneumokokus di dunia, menyebabkan sekitar dua juta kematian setiap tahun dan 700 ribu hingga 1 juta di antaranya adalah balita atau sekitar 2.778 anak meninggal setiap harinya.

Penyakit pneumokokus ini sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Karena, seringnya sehingga terkadang seseorang menyepelekannya.

Dan tanpa disadari ternyata penyakit ini menjadi pembunuh nomor satu bagi anak-anak di dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia .

Berpijak dari data epidemiologi penyakit pneumokokus tadi, maka didirikanlah program advocacy Asian Strategic Alliance for Penumococcal disease prevention (ASAP) termasuk di Indonesia .

Kelompok ini merupakan aliansi strategis untuk pencegahan infeksi pneumokokus independen di Asia .


Asap yang berperan aktif serta melaksanakan intervensi strategis untuk menurunkan angka kematian infeksi penyakit ini dengan empat cara.

Yakni, kewaspadaan, melaksanakan pemantauan keadaan penyakit secara berkala, dan melakukan advokasi. Serta, melaksanakan pencegahan sebelum timbul dengan jalan sosialisasi.

Menurut Perwakilan Asap Asia Fasisifik untuk Indonesia , Cissy Kartasasmita, usai membawakan seminar advokasi ASAP Indonesia , Jumat (17/10) di Makassar bahwa penyakit pneumokokus ini, sering ditandai dengan infeksi flu, nyeri tenggorokan, infeksi saluran pernapasan.

Juga seringkali menyebabkan penyakit inpassif seperti radang paru-paru, radang otak, radang darah.

Selain itu, menimbulkan penyakit tidak inpassif yang terjadi pada radang telinga akut, radang paru-paru yang turun dari hidung.

"Penyakit ini banyak yang tidak dipahami dan tidak bisa dikenal dengan baik. Sehingga sering dilupakan. Padahal 70% anak meninggal karena pneumonia dan setengahnya itu karena bakteri pneumokokus," kata Cissy.

Ditambahkannya juga, bahwa teramat penting mengurangi kematian karena penyakit ini, maka WHO mengantisipasi dengan program Asap.

Selain dengan vaksin, sebenarnya pneumokokus ini bisa dicegah dengan memberikan pengetahuan pada orang tua, mengenai faktor-faktor yang bisa dihindarkan atau dikurangi.

Sehingga angka kematian akibat pneumonia atau pneumokokus ini menjadi turun. Mislanya, memberikan asi eksklusif, memberikan makanan yang bergizi agar anak tetap sehat. Selanjutnya, menghindarkan anak pada polusi udara, dan jangan dipaparkan di bawah hujan.

"Pencegahan bisa juga dilakukan dengan sosialisasi dan knowledge pada orang tua, dengan membatasi kelahiran agar anak mendapat kasih sayang penuh dari orang tuanya," terang Staf BIKA Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung ini.

Kasubbag Pulmonolgi ini juga mengatakan bahwa penyakit pneumonia ini banyak menyerang negara-negara berkembang.

Dari jumlah penderita yang diserang, Indonesia berada di urutan enam, di bawah Bangladesh. Sementara negara yang paling banyak kematian akibat penyakit ini adalah India dan Cina. "Kalau di Indonesia, berdasarkan data WHO, sebanyak enam juta anak meninggal sejak 2006," tukas Cissy.

Sehingga, untuk negara-negara berkembang waspada, sebab hampir setia hari terdapat 300 anak yang meregang nyawa karenanya. Mengenai tingkat kematian anak, terkadang grafiknya tidak jelas.

"Grafiknya itu tergantung musim, misalnya di musim hujan akan naik dan musim kemarau akan turun. Seperti sekarang ini, di bulan Oktober, November hingga Desember, masyarakat perlu waspada. Sebab penyakit ini senang berkembang biak di musim hujan," tandas Cissy.

Pneumokokus, adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus pneumoniae, yang menyerang balita dan lansia.

Namun, dari hasil penelitian WHO, penyakit ini lebih banyak menyerang balita. Apalagi, anak yang kurang mendapat pehatian dari orang tuanya.
Credit foto: iPhA


0 comments:

Posting Komentar

 

ADVERTISEMENTS

Subscribe Archive News

Segera konfirmasi email anda agar saya bisa mengirimkan Artikel terbaru gratis ke email anda.

Arhive News Merupakan Sebuah Blog Yang dibuat oleh SIAF, tujuannya adalah ingin berbagi informasi terbaru di dunia online, jangan lupa tinggalkan kesan pesan anda di blog sederhana ini salam hangat dari saya.