Home
Terdapat beberapa klasifikasi tipe karyawan sebuah perusahaan, yang yang masing-masing memiliki tantangan tersendiri dalam konteks motivasi. Setiap kelompok memerlukan cara tersendiri untuk dapat memotivasi mereka.
Karyawan Professional. Karyawan tipe ini biasana didapati di masa kini dan cenderung tipikal karyawan yang terlatih dan profesional dengan latar pendidikan sarjana. Tipe karyawan ini mendapat kepuasan intrinsik yang tinggi dari pekerjaan mereka. Mereka umumnya dibayar tinggi, memiliki komitmen kuat terhadap bidang pekerjaan dan cenderung lebih loyal kepada profesi mereka daripada kepada employer mereka. Mereka jarang mendefinisikan pekerjaan mereka dalam konteks angka 8 jam per hari atau 6 hari kerja seminggu.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Kesempatan pekerjaan yang lebih besar, peluang pengembangan skill, project besar atau dari luar negeri yang menguntungkan, kesempatan mendapatkan reward educational, berhubungan dengan pengakuan keahlian mereka.
Karyawan Kontrak. Karyawan yang termasuk tipe ini biasanya part timer, buruh harian, karyawan temporer dan sebagainya. Mereka tidak memiliki keamanan dan kestabilan seperti yang dimiliki karyawan permanen. Mereka cenderung tidak memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka dan umumnya tidak mendapat tunjangan kesehatan, cuti, pensiun
atau benefit lainnya. Tidak mudah untuk memotivasi mereka.
Karyawan Professional. Karyawan tipe ini biasana didapati di masa kini dan cenderung tipikal karyawan yang terlatih dan profesional dengan latar pendidikan sarjana. Tipe karyawan ini mendapat kepuasan intrinsik yang tinggi dari pekerjaan mereka. Mereka umumnya dibayar tinggi, memiliki komitmen kuat terhadap bidang pekerjaan dan cenderung lebih loyal kepada profesi mereka daripada kepada employer mereka. Mereka jarang mendefinisikan pekerjaan mereka dalam konteks angka 8 jam per hari atau 6 hari kerja seminggu.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Kesempatan pekerjaan yang lebih besar, peluang pengembangan skill, project besar atau dari luar negeri yang menguntungkan, kesempatan mendapatkan reward educational, berhubungan dengan pengakuan keahlian mereka.
Karyawan Kontrak. Karyawan yang termasuk tipe ini biasanya part timer, buruh harian, karyawan temporer dan sebagainya. Mereka tidak memiliki keamanan dan kestabilan seperti yang dimiliki karyawan permanen. Mereka cenderung tidak memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka dan umumnya tidak mendapat tunjangan kesehatan, cuti, pensiun
atau benefit lainnya. Tidak mudah untuk memotivasi mereka.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Kebebasan dalam bekerja, peluang menjadi karyawan tetap, peluang training yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian mereka sehingga dapat menaikkan nilai diri mereka, jika pekerjaannya dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka, memisahkan tempat kerja karyawan kontrak dengan karyawan tetap yang memiliki pendapatan lebih besar.
Karyawan Low-Skilled Service. Karyawan yang masuk tipe ini adalah mereka yang bekerja di industri retail dan fast food dengan upah yang rendah sangat kecil kemungkinan untuk mendapat peningkatan upah yang signifikan. Mereka umumnya terbatas pendidikan dan keterampilan-nya.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Perusahaan membuat jadwal kerja yang fleksibel, mengisi posisi tersebut dengan remaja atau pensiunan yang tidak menjadikan upah sebagai hal yang paling penting, biasanya tipe karyawan ini umumnya memiliki masa kerja yang hanya sebentar. Untuk itulah, perusahaan yang memiliki tipe karyawan ini membutuhkan jaringan yang luas agar dapat membuat pekerjaan ini menjadi lebih menyenangkan.
Karyawan Tugas Repetitif. Karyawan tipe ini biasanya bekerja di pabrik assembling. Dalam bekerja, mereka lebih dipengaruhi oleh kepribadian mereka yang terkait dengan variasi, kebebasan, dan ambiguitas. Namun, akan lebih menguntungkan jika memiliki pekerja yang tidak
terlalu menyukai variasi, kebebasan dan ambiguitas.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Menciptakan iklim kerja yang menyenangkan, menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan atraktif, waktu break yang banyak, kesempatan bersosialisasi dengan pekerja lain saat break dan supervisor yang empatik.
Kebebasan dalam bekerja, peluang menjadi karyawan tetap, peluang training yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian mereka sehingga dapat menaikkan nilai diri mereka, jika pekerjaannya dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka, memisahkan tempat kerja karyawan kontrak dengan karyawan tetap yang memiliki pendapatan lebih besar.
Karyawan Low-Skilled Service. Karyawan yang masuk tipe ini adalah mereka yang bekerja di industri retail dan fast food dengan upah yang rendah sangat kecil kemungkinan untuk mendapat peningkatan upah yang signifikan. Mereka umumnya terbatas pendidikan dan keterampilan-nya.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Perusahaan membuat jadwal kerja yang fleksibel, mengisi posisi tersebut dengan remaja atau pensiunan yang tidak menjadikan upah sebagai hal yang paling penting, biasanya tipe karyawan ini umumnya memiliki masa kerja yang hanya sebentar. Untuk itulah, perusahaan yang memiliki tipe karyawan ini membutuhkan jaringan yang luas agar dapat membuat pekerjaan ini menjadi lebih menyenangkan.
Karyawan Tugas Repetitif. Karyawan tipe ini biasanya bekerja di pabrik assembling. Dalam bekerja, mereka lebih dipengaruhi oleh kepribadian mereka yang terkait dengan variasi, kebebasan, dan ambiguitas. Namun, akan lebih menguntungkan jika memiliki pekerja yang tidak
terlalu menyukai variasi, kebebasan dan ambiguitas.
Lalu, apa yang memotivasi mereka?
Menciptakan iklim kerja yang menyenangkan, menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan atraktif, waktu break yang banyak, kesempatan bersosialisasi dengan pekerja lain saat break dan supervisor yang empatik.
0 comments:
Posting Komentar