Senin, Januari 11

0
Terapi aroma kurangi resiko obesitas

Senin, Januari 11

Share this history on :

Obesitas yang kini sedang menjadi polemik epidemi kesehatan global, diyakini mampu diatasi dengan terapi aroma antilapar. Seperti apa?

Bukan rahasia lagi jika setiap orang mencium aroma makanan, nafsu atau selera makannya akan tergoda. Tidak mengherankan kalau tiba-tiba perut Anda 'kukuruyuk' karena aroma makanan tersebut.

Sebenarnya hal ini bisa dicegah dengan mengatur fungsi otak untuk memicu perasaan kenyang. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Rianne Ruijschop di NIZO Food Research di Ede, Belanda.

Rianne Ruijschop menganjurkan menyantap makanan teknologi. Pada saat mengunyah makanan itu, aroma yang terdapat dalam makanan sampai ke bagian belakang hidung dari dalam mulut. Lalu oleh urat-urat syaraf yang terdapat di sekelilingnya mengirimkan tanda rasa kenyang, dan membuat orang berhenti mengunyah.

"Ini adalah hasil yang cukup tak terduga. Semua orang terkejut dan antusias dengan reaksi yang terbentuk," jelas Ruijschop seperti dilansir dari LiveScience.

Menurut Ruijschop ada beberapa aroma, rasa dan tekstur yang sangat efektif membuat orang merasa kenyang. Seperti:

- Makanan padat yang membutuhkan reaksi mengunyah dan menelan biasanya meninggalkan cita rasa yang ssangat pekat sehingga membuat orang selalu merasa kenyang. Berbeda dengan makanan cair.

- Saat mencium aroma yang berkaitan dengan bau lemak, karbohidrat atau protein. Berdasarkan penelitian aroma yang dikaitkan dengan karbohidrat atau protein secara signifikan meningkatkan perasaan kenyang, mungkin karena mereka menyarankan makanan energi tinggi.

- Mencium aneka aroma makanan. Ini sangat efektif, karena mencium banyak aroma lebih mengenyangkan daripada hanya mencium satu aroma jenis makanan.

- Ukuran sampel makanan punya dampak besar, seperti gigitan kecil dari makanan yang berukuran panjang.

Dalam penelitian yang dibuat, para peneliti bisa mengubah cara mengisi berbagai makanan. Misalnya, membuat minuman yang mirip aroma makanan padat.

Hasil temuan aroma antilapar ini bisa membantu para peneliti mengembangkan generasi baru makanan yang mampu melepaskan aroma sehingga orang merasa kenyang. Dan ini sangat baik untuk mencegah makan berlebihan dan memerangi obesitas.

Para ilmuwan juga menambahkan kapsul yang mampu meningkatkan atau memperpanjang rasa kenyang. Bentuknya bisa dalam bahan kenyal atau mengurangi ukuran gigitan untuk meningkatkan jumlah orang mengunyah. Aroma bau yang menyengat juga ditambahkan, untuk menunjukkan makanan kaya energi.

Penelitian ini, menurut Ruijschop, dengan mengendalikan aroma, sebenarnya mereka bisa menurunkan jumlah orang yang berlebihan makanan hingga sekitar 10%. Saat ini, Ruijschop tengah melakukan penelitian efek samping dari masing-masing aroma.

"Meskipun aroma dapat berkontribusi untuk memerangi obesitas, ini belum dapat dijadikan solusi untuk memerangi obesitas. Obesitas dapat ditekan dengan melakukan perubahan gaya hidup," jelas Ruijschop.


0 comments:

Posting Komentar

 

ADVERTISEMENTS

Subscribe Archive News

Segera konfirmasi email anda agar saya bisa mengirimkan Artikel terbaru gratis ke email anda.

Arhive News Merupakan Sebuah Blog Yang dibuat oleh SIAF, tujuannya adalah ingin berbagi informasi terbaru di dunia online, jangan lupa tinggalkan kesan pesan anda di blog sederhana ini salam hangat dari saya.