0 Stres turunkan libido

Stres ternyata tidak hanya menimbulkan gangguan pada pencernaan, pernapasan dan kulit, namun juga menyerang sistem kelamin. Contohnya, akibat emosi yang terganggu, seseorang dapat mengalami penurunan libido. Kemampuan ereksi pun menjadi menurun, bahkan tak mampu sama sekali. Akibatnya, hubungan seks dengan pasangan pun menjadi jarang dilakukan. Stres memang berkaitan erat dengan kehidupan seksual seseorang, karena seks selalu dimulai dengan nafsu atau libido. Kalau libido tidak muncul, maka hubungan intim tidak bisa terjadi. Kehidupan seksual meliputi empat fase, adanya libido atau hasrat, adanya faktor perangsangan, orgasme, dan kelelahan.

Agar libido bisa berfungsi baik, selain badan harus bugar, hormon pun harus baik. Otomatis, kalau kita sedang mengalami stres, karena fisik dan psikis terganggu, libido juga akan mengalami masalah.

Lain halnya bila bagian ini mendapatkan rangsangan yang baik seperti kondisi erotis, indah dan penciuman wangi, maka hypothalamus mengeluarkan suatu hormon yang sangat berperan, yaitu GnRH. Hormon inilah yang nanti akan merangsang sel leydig, yang seterusnya akan mengeluarkan hormon testosteron.

Baik lelaki atau perempuan membutuhkan hormon testosteron untuk membangkitkan libido. Bedanya, lelaki membutuhkan hormon tersebut dalam jumlah yang lebih banyak ketimbang perempuan.

Keadaan inilah yang menerangkan kenapa dengan kondisi stres bisa menekan produksi dari testosteron. Jadi, bila testosteron rendah maka otomatis libido menurun yang berarti ia tidak melakukan hubungan seksual yang prima. Namun keadaan seperti ini sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Karena pada dasarnya, manusia memiliki mekanisme untuk melawan. Sehingga ketika stres teratasi, keadaan pun akan kembali seperti semula. Tapi sebaliknya, bila stres tidak teratasi, seseorang akan mengalami penderitaan yang berkepanjangan.

BACA ARTIKEL LAINYA